Kecaman terhadap seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 tidak hanya datang dari pihak luar, tetapi juga mendapat respons yang tajam dari berbagai komunitas dan agama. Penampilan yang mencakup adegan-adegan seperti rekreasi dari adegan 'Perjamuan Terakhir' Yesus, pemenggalan kepala Mary Antoinette, dan penggambaran 'the God of Wine', Dionosys, menuai kontroversi di media sosial. Banyak pihak menilai bahwa rekreasi 'Perjamuan Terakhir' dianggap sebagai penistaan agama Kristen melalui simbolisme satanik.
Komunitas Kristiani global pun turut merespons kontroversi ini. Parodi tentang lukisan Leonardo da Vinci berjudul 'Perjamuan Terakhir' yang dihadirkan dalam seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 dianggap sebagai penghinaan terhadap agama. Alasan utamanya adalah karena dalam rekreasi 'Perjamuan Terakhir', Yesus Kristus diganti dengan perempuan gemuk dan tokoh-tokoh transgender ditampilkan sebagai para rasulnya. Hal ini menuai kritik keras dari masyarakat, termasuk umat Kristen.
Kontroversi ini membuat keputusan IOC untuk menghapus video seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan. Sebagian besar masyarakat menilai tindakan ini sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip transparansi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh IOC dan panitia penyelenggara. Selain itu, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kedewasaan dan kesadaran pengelola acara dalam menyikapi dampak dari apa yang ditampilkan di hadapan jutaan penonton dari seluruh dunia.